GemercikNews – Tasikmalaya, “Majulah Negerinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia Raya” menggema dengan indah pada acara pembukaan acara Masa Bimbingan Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa FKIP 2017 yang diselenggarakan di Gedung Mandala Universitas Siliwangi pada Minggu (3/9). Dengan mengusung tema “Bimbingan Menuju Mahasiswa Aktif, Kreatif, Inovatif serta Berjiwa Totalitas Untuk Pendidikan” ini, Mabim FKIP diikuti oleh 1234 orang. Lirik yang dinyanyikan dengan semangat oleh peserta Mabim P2KM FKIP 2017 itu merupakan salah satu penggalan pada stanza 3 lagu Indonesia Raya yang jarang kita dengar. Lirik yang seakan membangkitkan gairah calon pendidik untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Program kerja tahunan BEM FKIP Departemen Kaderisasi
dan Kemahasiswaan bertujuan untuk mengubah mental mahasiswa baru dari siswa SMA
menjadi mental mahasiswa, lebih tepatnya membina sikap kehidupan kampus. Acara
mabim kali ini menitikberatkan pada pengkaderan mahasiswa baru dan menghasilkan
luaran karya tulis berupa PKM.
Rangkaian acara pada Mabim P2KM berlangsung dari
tanggal 3 September sampai 26 November atau diselenggarakan dalam waktu 3
bulan. Mabim kali ini acaranya adalah pembukaan dan penutupan yang
diselenggarakan oleh BEM FKIP dan rangkaian selanjutnya berupa pemberian materi
PKM dilaksanakan oleh masing-masing jurusan di FKIP. Walaupun begitu, pihak
jurusan juga tetap berkoordinasi dengan BEM FKIP tentang acara yang
diselenggarakan di jurusan. Dari rangkaian itu pula, panitia yang ada juga
bukan hanya dari BEM FKIP saja melainkan dari mahasiswa lain yang disaring
melalui open recruitment.
“Mungkin ini panitianya ada dari BEM dan mahasiswa
umum yang lewat seleksi open recruitment. Open
recruitmentnya mungkin bareng dengan OMBUS kemarin
tapi berbeda hanya pelaksanaannya yang barengan,” ujar Firza Dwi Eka selaku ketua pelaksana Mabim P2KM FKIP saat ditanyai
mengenai kepanitiaan Mabim kali ini.
Menurut Firza acara berlangsung lancar hanya saja pada
saat pembukaan terkendala waktu yang tidak sesuai dengan susunan acara. Selain
itu, persiapan yang sudah lumayan matang walaupun masih banyak terjadi
perubahan konsep, tetapi kendala tersebut masih bisa diatasi dengan baik.
“Enggak sih ini udah lumayan matang, awal kebentuk BEM juga udah mulai saya konsep.
Banyak sih terjadi perubahan konsep dan sebagainya, tapi itu bisa diatasi dengan
baik,” ungkap Firza
Firza juga berharap mabim kali ini dapat menghasilkan
calon guru yang betul-betul berkualitas. Seperti yang diungkapkan Firza pada
upacara pembukaan yaitu mengubah FKIP berkuantitas menjadi berkualitas.
“Mungkin emang taraf saya kan emang ke pendidikan gitu. Jadi pertama ya tentang
inilah calon-calon guru yang benar-benar berkualitas gitu. Ini sih yang saya ucapkan di
pembukaan tadi jadi mengubah FKIP berkuantitas menjadi berkualitas,” jelas
Firza.
“Saya juga pernah merasakan di tingkat satu emang cape sih kalau masih di tingkat satu, tapi apa yah emang akhirnya itu bakal
ya ini teh masa sulit gitu. Lewati aja dulu dengan ikhlas, dengan santai ya dengan
sukarela lah gitu. Jangan ada rasa berat hati atau sebagainya. Mungkin ini adalah kegiatan
bermanfaat yang tidak akan mereka dapatkan di bangku perkuliahan,” ungkap Firza
saat ditanya mengenai pesan kepada mahasiswa baru. (Erika Novia, Rani Ratnasari, Dzulraqi)
No comments:
Post a Comment