Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris atau yang lebih dikenal dengan nama EDSA (English Department Students’ Association) melaksanakan acara Coffee Break Sabtu (23/04) di Ruang Rapat Rektorat Lantai 2. Acara ini selain untuk sharing terkait keorganisasian juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa bahasa inggris.
Dokumentasi EDSA
Tema yang diusung kali ini yaitu “We Share, We Care” yang memiliki makna betapa pentingnya berbagi untuk saling peduli. Acara yang berlangsung mulai pukul 12.45 ini memiliki 2 sesi, sesi pertama dihadiri oleh perwakilan kelas, ketua UKM dan mahasiswa bahasa inggris yang mengikuti UKM yang bersangkutan. UKM yang hadir diantaranya dari Paduan Suara Mahasiswa, Pers Mahasiswa, UKM Spot, KISI, Marching Band, Pramuka, dan Kader Anti Narkoba (KAN).
Sedangkan untuk sesi kedua berlangsung mulai pukul setengah 5 dan dihadiri oleh demisioner EDSA dari berbagai angkatan. Sesi sharing bersama UKM dan perwakilan kelas membahas lebih kepada pengalaman organisasi untuk memotivasi masyarakat mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. Sesi diakhiri dengan tawaran kerja sama antara EDSA dengan UKM. Beberapa perwakilan kelas merasakan esensi dari adanya sharing tersebut, salah satunya ada yang berpendapat seperti “Senang ada acara Coffee Break ini, karena mendapat ilmu baru tentang organisasi, bisa silaturahmi juga bersama aktivis-aktivis kampus,” yang ditulis pada kertas kesan dan pesan usai acara.
Sharing bersama demisioner - Dokumentasi EDSA
Edi Cahyadi (Pendidikan Sejarah 2015) yang mewakili UKM Marching Band ikut berkomentar. “Menurut saya acara tersebut dapat merefleksikan diri dari program-program yang mengikat pengurus dan mahasiswa terkait. Acaranya lumayan bagus, cuma harus ada pengemasan dan peningkatan-peningkatan lagi dari berbagai faktor terutama komunikasi,” paparnya.
Sesi kedua yaitu diskusi bersama demisioner mengalami sedikit kendala, dimana peserta yang hadir kurang dari target sehingga mengalami sedikit keterlambatan. Meli Melan memaparkan hal tersebut. “Kita mulai kebingungan jadi kita saat itu langsung follow up-follow up agar peserta (demisioner) cepat datang,” ungkapnya. Kendati demikian, Meli merasa jalannya acara secara keseluruhan berlangsung dengan baik, “Menurut saya berjalan dengan lancar, dan alhamdulillah selesai sampai malam, untuk esensi juga kita dapat sesuai target.” Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa bahasa inggris, peserta UKM dan demisioner yang sudah menyempatkan hadir di acara Coffee Break ini.
Dimas Arifin selaku Ketua EDSA tahun ini ikut menambahkan. “Alhamdulillah untuk keseluruhan acara itu berjalan dengan cukup lancar, apalagi sudah banyak perkembangan-perkembangan yang terjadi dibandingkan dengan Coffee Break tahun lalu, misalkan untuk tempat sendiri alhamdulillah udah dapat rektorat, dan dalam kontennya juga,” papar Dimas yang akrab dengan panggilan ‘Ahok’ ini.
Di akhir wawancara, Meli berharap acara Coffee Break ini tetap dilaksanakan pada periode selanjutnya dan bisa lebih baik lagi dengan inovasi-inovasi yang baru. “Harapannya bisa lebih baik dari tahun sekarang, pengennya untuk Coffee Break tahun depan ada inovasi-inovasi baru, bukan hanya dari konten acara atau peserta. Pokoknya lebih ditingkatkan lagi, dan penerus EDSA tahun depan bisa belajar dari evaluasi yang kita dapat apa, dan semoga tahun depan saya bisa menghadirinya sebagai peserta.”
Sne
No comments:
Post a Comment