Liputan Khusus, Banjir Garut Salah Siapa? - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Sunday, 9 October 2016

Liputan Khusus, Banjir Garut Salah Siapa?


Seperti kita ketahui, saat ini Indonesia sedang mengalami musibah yakni terjadinya banjir bandang di Kabupaten Garut, lebih tepatnya di Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul, pada hari Selasa (20/09) lalu. Banjir tersebut meluluhlantahkan permukiman warga yang notabene berada di sepanjang aliran sungai Cimanuk. Lantas apa yang menyebabkan terjadinya banjir bandang tersebut?

Menurut Dwikorita Karnawati, Rektor UGM dikutip dari liputan6.com,“Kami mengamati penyebabnya tidak hanya kondisi alam saja tetapi juga pengaruh dari manusia atau kondisi tata buka lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya," ujarnya.

Beliau tidak menampik faktor curah hujan ketika itu cukup tinggi yakni 255 milimeter kubik per detik. Sementara kondisi alam di Garut juga semacam mangkuk atau lembah yang dikelilingi tujuh gunung api, sehingga secara hidrologi daerah itu menjadi tempat mengalirnya air dari gunung. 

Dwikorita menjelaskan Garut menjadi pertemuan dua arus sungai dari Gunung Papandayan, salah satunya Sungai Cimanuk. Kondisi itu diperparah dengan adanya penyumbatan di arus sungai akibat kondisi tanah pada lereng lembah rapuh, yaitu tanah yang tersusun dari batu-batuan gunung api, bentuknya lepas, teralterasi sehingga mudah longsor dan material longsor akan terseret ke sungai. 


Sungai tersebut juga memicu erosi tebing dan mengakibatkan jumlah sedimen berlipat ganda ketika curah hujan tinggi. Ditambah lagi tata buka lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alam, yang dimana aliran arus sungai sudah menjadi kampung permukiman padat.

Menurut data terakhir, “Sampai sekarang ada 33 orang tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka, dan 6.361 orang mengungsi,” kata H Budiman, selaku ketua PMI Kabupaten Garut kepada Persma Unsil dilokasi kejadian.

Lantas dengan terjadinya musibah tersebut, siapakah yang harus disalahkan? Pemerintah kah atau masyarakat setempat yang menempati lahan “dekat” dengan dipinggiran sungai yang notabene “rawan” banjir susulan tersebut? (RAS)  
 
 
Pengirim: 
Rizky Andriana Syami
Calon Anggota Pers Mahasiswa 2016

No comments:

Post a Comment