SOSOK : "Letjen TNI (Purn) H Mashudi" - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 3 April 2015

SOSOK : "Letjen TNI (Purn) H Mashudi"

SOSOK :

"Letjen TNI (Purn) H Mashudi"




Mahasiswa Universitas Siliwangi sebagian besar mungkin tidak tahu dengan sosok yang satu ini, Letjen TNI (Purn) H Mashudi, Beliau adalah salah satu yang sangat erat kaitanya dengan Universitas Siliwangi. Sosok Letjen TNI (Purn) H Mashudi lahir di Garut 11 September 1920. Letjen TNI (Purn) H Mashudi adalah salah satu sosok yang berinisiatif untuk mendirikan Universitas Siliwangi (kini Universitas Negeri Siliwangi) di Tasikmalaya pada tahun 1978 dan diresmikan tahun 1983. Universitas tersebut juga sekaligus dianggap sebagai monumen hidup Kodam III Siliwangi.


Kiprah Mashudi dalam berbagai bidang, terutama pendidikan dan kepanduan menjadikannya tokoh panutan yang disegani, dan mengantarkannya sebagai salah satu tokoh yang paling inspiratif. Beberapa tahun menjelang akhir hayatnya, Mashudi mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2000. Banyak kontribusi Mashudi lainnya selaku anggota Kodam III Siliwangi, hingga beliau diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat selama dua periode (1960-1970). Berkat kepiawaiannya, Mashudi dianugerahi Bronze Wolf Award dari World Organization of Scout Movement (WOSM). Dalam sejarah, hanya empat orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan teringgi dalam dunia kepanduan itu. Tiga orang lainnya selain Mashudi adalah almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, almarhum H. Azis Saleh, dan almarhum Liem Beng Kiat. Mashudi juga sempat menduduki jabatan Wakil Ketua MPRS (1966-1972), menjadi Ketua Mabida Pramuka, bahkan ketika memasuki Masa Persiapan Pensiun, tahun 1973, waktu Mashudi sepenuhnya dihabiskan untuk mengembangkan usaha dan kegiatan Pramuka.

Mashudi memang tokoh yang mendunia, namun sekaligus cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa tahun lalu, ketika terjadi perpecahan di sana-sini dalam bentuk kerusuhan antarsuku, antargolongan, dan antaragama, serta munculnya ide untuk menjadikan Indonesia sebagai suatu negara federasi, Mashudi mengatakan, ”Saya sedih melihat Indonesia yang di ambang perpecahan. Kamu, kaum muda, harus membantu mempertahankan NKRI tetap satu dan jaya.” Ujarnya.



Rabu 22 Juni 2005 pukul 11.10 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Jenazah tokoh Pramuka kelahiran Garut 11 September 1920, itu dikebumikan Kamis 23 Juni 2005 pukul 10.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Jawa Barat.

RISYAL SAPUTRA - GEMERCIK INFO UKM PERS MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI




No comments:

Post a Comment