Aktivis
adalah individu atau sekelompok orang (terutama anggota politik, sosial, buruh,
petani, pemuda, mahasiswa, perempuan) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan
sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya. Artinya, dari defenisi di atas
dapat kita tarik kesimpulan bahwa aktivis merupakan orang yang bergerak untuk
melakukan sebuah perubahan dan memiliki wadah sebagai alat untuk mencapai
tujuan perubahan tersebut.
Tantangan dan Kendala
Melihat
tingkat persentase jumlah aktivis sangat kecil, menjadi pertanyaan mengapa
mahasiswa yang diamanatkan sebagai penyambung lidah rakyat justru malah anti
terhadap hal-hal yang berkenaan dengan aktivis. Untuk menumbuhkan kesadaran
bahwa aktivis adalah sebuah keharusan, pertama-tama kita jangan terjebak oleh
citra aktivis yang beredar di masyarakat. Contoh, dikarenakan aksi anarkis
segelintir aktivis, kita langsung pukul rata bahwa aktivis identik dengan
anarkis. Pikiran seperti ini yang harus kita pilah-pilah. Kedua,menyadari tugas
dan peranan sebagai mahasiswa. Mahasiswa berada pada kelas menengah dalam
struktur sosial yang menjembatani masayarakat dan pememrintah.Untuk itu kita
tidak bisa lepas dari tugas-tugas pengabdian msayarakat. Dan untuk itu butuh
sebuah organisasi sebagai alat mencapai tujuan.
Keempat,
memilih organisasi sesuai dengan kesamaan dan ketertarikan. Ada organisasi
intra kampus seperti BEM dan ada juga organisasi ekstra kampus yang banyak
mencetak pemimpin bangsa seperti GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia )
yang berhaluan Nasionalis, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam ), PMKRI (Persatuan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Isalam Indonesia), LMND (Liga Mahasiswa
Untuk Demokrasi), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan banyak
organisasi ekstra kampus lain yang bisa menjadi wadah bagi teman-teman untuk
berdinamika.
Keuntungan Menjadi Aktivis
Menjadi aktivis tidaklah menjamin anda
memperoleh keuntungan materi. Sekali lagi, aktivis adalah kerja sosial yang
sifatnya non profit (tidak mencari keuntungan) dan lebih kepada
panggilan moral. Namun banyak keuntungan-keuntungan yang sifatnya sebagai sebuah
investasi untuk membangun masa depan. Misalkan, pengalaman organisasi. Dengan
memiliki pengalaman organisasi, kita bisa belajar mengelola orang dan kegiatan.
Hal ini sangat penting karena kita sebagai mahluk sosial tidak bisa lepas dari
organisasi. Kemudian, dengan menjadi aktivis, kita bisa mengembangkan diri dan
mengasah keterampilan. Untuk menghadapi tantangan dunia kerja saat sekarang
ini, keterampilan mendapat porsi utama yang harus dimiliki pelamar. Seperti
kepemimpinan, mahir berbicara di depan umum, team work, kepercayaan diri,
mengforganisasi rapat, menganalisa perilaku orang di sekitar dan banyak lagi.
Aktivis juga memiliki jaringan yang luas. Hal ini sebagai konsekuensi aktivis
untuk selaalu berinteraksi dengan orang lain (pemerintah maupun masyarakat ).
Jaringan ini tentu sangat bermanfaat dikala kita butuh kerja sama maupun
pertolongan. Patut di ingat bahwa kampus tidak mengajarkan
keuntungan-keuntungan tersebut. Kampus hanya memberi kita teori.
Terdapat banyak manfaat yang berguna ketika di
organisasi bagi pembentukan diri kita dan juga untuk kehidupan kita yang akan
datang. Berikut beberapa manfaat yang kita dapatkan dalam organisasi, di
antaranya:
1. Melatih Kepemimpinan dan Speaker yang Baik
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kita urus
seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu
sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi.
Jika kita ikut organisasi kampus, biasanya kita akan memiliki sikap dan
karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Kita
akan lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain
ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika
organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti
apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi
dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kita akan terperangah bahwa
sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Dan kita juga akan terbiasa berbicara di
hadapan semua anggota organisasi.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kita gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Seperti pandangan kebanyakan mahasiswa saat
ini. Namun, dengan begitu mahasiswa yang berorganisasi akan lebih cermat dalam
menggunakan setiap waktunya agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan
tidak ada yang terbengkalai. Mungkin memang pada awalnya kita akan sedikit
kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama akan
semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa
hidup kita.
3. Mengasah Kemampuan Sosial
Jika kita bergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial akan lebih aktif.
Kita juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak
hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi
yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kita untuk
mempelajari berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia
adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kita, maka pemahaman kita akan
manusia dapat semakin kaya.
4. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dari berbagai karakteristiknya, merupakan hal
yang pasti bisa terjadi jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka.
Jika kita telah terbiasa melewati hal ini, sudah pasti kita juga telah mendapat
berbagai cara menyelesaikannya. Kita akan mengetahui bagaimana berhadapan
dengan orang yang memiliki karakteristik A, B atau C.
5. Lebih Mudah Mendapat Pekerjaan
Untuk yang satu ini merupakan keuntungan tersendiri bagi mahasiswa yang aktif
dalam organisasi. Hampir seluruh mahasiswa pasti berniat bekerja setelah
dirinya lulus dari perkuliahan. Tak sedikit yang berpikir bahwa bekerja
ditentukan dari tingginya IPK. Memang, hal itu juga menjadi salah satu patokan,
tapi bukanlah satu-satunya patokan perusahaan yang berpengaruh besar.
Perusahaan juga akan melihat pada pribadi individu tersebut. Dengan banyaknya
pengalaman kita mengikuti organisasi, maka bisa menjadi gambaran bahwa kita
memiliki karakter pekerja yang diinginkan. Karena manfaat-manfaat yang
sebelumnya di atas adalah sifat-sifat yang dibutuhkan oleh kebanyakan
perusahaan. Kita juga dapat lebih mudah mendapat pekerjaan jika
mengikuti organisasi. Di samping itu, banyak
yang mengatakan bahwa organisasi mahasiswa adalah ajang simulasi
dunia kerja.
6. Memperluas Pergaulan dan Jaringan
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kita kenal. Kita akan lebih
gaul dan mengenal banyak teman. Karena dalam organisasi terdapat teman-teman
mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau
praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya.
Teman-teman dalam organisasi itu juga bisa menjadi jaringan untuk mempermudah
mencari pekerjaan. Dengan mengenal mereka, kita akan dapat memperoleh
informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka
bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di
berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di
perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah
memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut tentang kita sebagai calon
karyawan baru.
No comments:
Post a Comment