APAKAH ASPIRASI KEKECEWAAN HARUS DITULIS DALAM KERTAS SURAT
SUARA PEMILIHAN? | INIKAH BENTUK DEMOKRASI MAHASISWA MATEMATIKA UNSIL?
Rabu (7/4) Indra Mahasiswa
Matematika semester 4 terpilih sebagai Ketua Himaptika Periode 2015-2016. Indra
mendapatkan suara terbanyak dari rivalnya Ilham dalam pemilihan raya Ketua
Himaptika. Hasil Suara menyebutkan, Indra mendapatkan 233 suara dan jauh
mengungguli rivalnya Ilham Muhamad R. yang hanya mendapatkan 151 suara .
Dalam pemilihan tersebut terdapat
beberapa hal yang cukup mencoreng citra Demokrasi, yang mana jumlah mahasiswa matematika yang harusnya berjumlah 900an hanya hadir 449 orang, dan terdapat banyak Suara
tidak syah. Suara tersebut berjumlah 65 suara tidak syah dan salah satu suara
terdapati banyak coblosan serta tulisan “Hentikan Organisasi Luar Kampus” serta
di akhiri dengan kata “Salam Barisan Netral”. Tentu ini adalah sesuatu yang tidak etis
dilakukan dalam pemilihan Ketua Himaptika. Bentuk kekecewaan dari para hadirin
disampaikan oleh salah satu hadirin yang merupakan salah satu anggota Badan
Legeslatif Mahasiswa FKIP (BLM) Dera Achi Aryanti yang Tim GEMERCIK INFO temui
dilokasi pemilihan dan pembukaan hasil suara pada pukul 19.30 WIB. “Seharusnya
tidak sampai terjadi hal seperti ini, jelas ini sesuatu yang mencoreng citra
pemilihan ini. Sebenarnya surat suara tidak dipakai untuk menuliskan aspirasi
tetapi harus dengan cara lain yang lebih tepat tentunya apalagi ini
bersangkutan dengan organisasi luar kampus.”
Melihat dari hal tersebut
nampaknya ada sudut pandang lain yang tim GEMERCIK INFO telusuri. Tentunya
dalam hal ini terdapat indikasi, ada seorang mahasiswa yang tidak suka atas
pemilihan seperti ini, ataupun tidak suka terhadap kedua calon ketua dan bentuk
ketidak sukaan dirinya terhadap ketua himaptika periode sebelumya yang
notabenenya adalah salah satu anggota
Organisasi Luar Kampus.
Tentu hal ini harus ditelusuri,
apa maksud dari seorang mahasiswa yang menulis aspirasi dikertas surat suara
tersebut. Ketika Tim GEMERCIK INFO telusuri ternyata
kedua calon dari ketua Himaptika Tidak ada sangkut pautnya dengan Organisasi
Luar Kampus. Ini tentunya akan tidak etis apabila aspirasi tersebut di tunjukan
kepada kedua calon ketua Himaptika yang mana mereka berdua bukan salah satu
anggota yang terdaftar di Organisasi Luar Kampus. .
Sebuah keharusan yang mana dalam
berdemokrasi dan menyampaikan aspirasi kita harus tahu tempat dan memperhatikan
etika dan estetika dalam segala hal apapun. Sebuah Surat Suara bukan media yang
tepat untuk ditulisi kata-kata aspirasi. Seharusnya kita memakai cara lain yang
tentunya lebih tepat, dalam hal ini jangan sampai demokrasi dan penyampaian
aspirasi dilakukan dengan cara yang salah dan cenderung harus tau tempat yang
tepat.
Kurangnya kesadaran mahasiswa
dalam menyalurkan suara juga menjadi masalah yang terjadi dalam pemilihan ini.
Terdapat data yang menyebutkan bahwa jumlah yang memilih lebih sedikit dari
jumlah yang tidak memilih. Dari jumlah semua mahasiswa yang terdaftar dalam
pemilih ada 900 mahasiswa sedangkan yang hadir hanya 400 tentunya kurang dari
setengah jumlah terdaftar. Hal ini juga tentunya terdapat sebuah masalah yang
mana ini adalah sebuah bentuk ketidak sadaran Mahasiswa Mtematika dalam memilih
sosok ketua Himpunanya sendiri. Fakta yang lebih mencengankan adalah jumlah
suara yang tidak syah terdapat 65 suara. Yang mana biasanya dalam sebuah
pemilihan presiden (PilPres) Indonesia pun, Jumlah surat suara yang tidak syah
dalam satu TPS belum sampai mencapai angka 50 Suara. Pemilihan Ketu Himaptika
ini hanya dilakukan dalam satu tempat saja yang mana ini bisa di
implementasikan dalam satu TPU (Tempat Pemilihan Umum) ini tentu sekali sesuatu
yang sangat luar biasa.
RISYAL SAPUTRA - GEMERCIK INFO UKM PERS MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI
No comments:
Post a Comment