RATUSAN MAHASISWA BANDUNG TUNTUT JOKOWI TURUN - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 27 March 2015

RATUSAN MAHASISWA BANDUNG TUNTUT JOKOWI TURUN


RATUSAN MAHASISWA BANDUNG TUNTUT JOKOWI TURUN


Lebih dari 500 Aliansi Mahasiswa Cinta Indonesia di Bandung, Senin, 16 Maret 2015 menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Dalam aksinya para mahasiswa yang berasal dari sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Jawa Barat memberi ultimatum kepada Jokowi-JK untuk membereskan segala permasalahan yang sedang menghimpit bangsa. 

Para mahasiswa juga memampang spanduk besar berupa 'Surat Peringatan' (SP) pertama untuk Jokowi-JK. Melalui SP itu, mahasiswa menuntut pemerintah mengembalikan subsidi BBM, menurunkan harga berbagai barang kebutuhan pokok, menstabilkan nilai tukar rupiah, serta menasionalisasikan aset negara.

Pengamat politik dari FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Muradi menilai, para mahasiswa itu turun karena sudah tak tahan menghadapi situasi sosial-ekonomi yang makin memburuk. Kurang dari 1 tahun masa jabatannya, kebijakan Jokowi membuat rakyat menjerit.

"Isu yang mereka usung soal kenaikan harga dan pengembalian subsidi BBM sangat relevan dengan apa yang dirasakan masyarakat. Jadi, momentum aksi mereka pas sekali," ujar Muradi, Selasa, 17 Maret 2015.

Sejak pemerintahan Jokowi-JK berkuasa Oktober 2014 lalu, baru kali ini ada gerakan protes dari mahasiswa yang cukup besar. Sebelumnya ada aksi di Jakarta yang cukup menyita perhatian publik yaitu soal dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, karena isunya terlalu elit, mahasiswa tak terusik dengan isu tersebut.

Kini di tengah situasi ekonomi yang memburuk yang ditandai dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, mahasiswa bergerak. "Mahasiswa di Bandung merasa harus memulai gerakan itu karena mereka punya beban historis," papar Muradi.

Dalam sejarahnya, lanjut Muradi, mahasiswa di Bandung selalu menjadi pelopor gerakan seperti yang terjadi pada tahun 1996, 1997, 1998, atau jauh sebelum itu pada tahun 1966, 1974, sebelum muncul gerakan Malari yang dipelopori Hariman Siregar.

Selain faktor sejarah, cerita dia, gerakan mahasiswa di Bandung ini juga karena bacaan sosial mereka. Sebagai bagian dari masyarakat, mahasiswa di tatar Sunda itu merasa tidak bisa diam begitu saja menghadapi berbagai kesulitan masyarakat akibat pemerintahan yang tidak mampu memperbaiki keadaan.

Lalu, apakah aksi mahasiswa di Bandung ini akan membesar dan meluas diikuti oleh mahasiswa di daerah lainnya?

"Tergantung respon dari pemerintah, kalau pemerintah segera merespon, gerakan ini akan menjadi prematur," tukas Muradi yang juga mantan aktivis dan pernah menjabat Koordinator Forum Mahasiswa Bandung '98, aliansi 85 kampus se-Bandung Raya.

No comments:

Post a Comment