SASTRA MUDA : My Lovely Twin - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 2 January 2015

SASTRA MUDA : My Lovely Twin


SASTRA MUDA

MY LOVELY TWIN


Hai namaku aurelia putri nabila, aku mempunyai kembaran namanya aura putri nabila. Ssttt… Asal kalian tau sebenarnya kembaran aku itu punya penyakit kanker otak yang mungkin cukup parah. Tapi dia tidak tau.
Di sekolah…
Hari ini senin, yes it’s happy monday, tapi tidak bagi aura dia terpaksa tidak mengikuti upacara karena kanker ganas di otaknya. Jika dia berusaha akan ikut upacara maka tidak disangka lagi darah dari hidungnya pun keluar (mimisan). Pernah dulu sebelum aura mengetahui bahwa ia akan mimisan, ia pernah megikuti upacara bendera, tetapi tidak terketahui aura pingsan.

Di kelas…
Aura cukup populer di kalangan lelaki, karena ia cukup manis. Ketika pelajaran dimulai tiba aura yang duduk di samping aku badannya lemas dan bibirnya pun pucat, sehingga itu membuatku cemas. Pada saat istirahat aku menelopon bunda, bunda yang tadinya sibuk dengan pekerjaan kantor tiba tiba di pikirannya adalah kecemasan kepada aura

Di rumah sakit…
Aura berada di dalam ruangan kamar pasien, sedangkan aku dan bunda menunggu dengan perasaan cemas tak menentu, hingga kami berdua dipanggil oleh dokter.
“anda ibunya saudari aura?” tanya dokter.
Ibu menjawab “ya, saya ibunya” kemudian dokter pun bicara “sepertinya umur anak anda hanya tinggal 2 minggu lagi karena kanker sudah semakin besar dan semakin parah.” sontak aku dan bunda terkejut dan hampir menitikkan air mata.
Di rumah…
Aku disuruh bunda untuk menemani aura di rumah. Mau tak mau aku pun home schooling. Di rumah aku mendengar curhat aura.
“rel, aku mau curhat nih..” kata aura dengan bibirnya yg pucat.
“ya, curhat saja,.” jawab ku. “sebenarnya aku sayang banget sama ryan. *ryan adalah cowok yang kedudukannya hampir sama dengan aura. Sontak aku terkejut “hah! Beneran?” aku menjawab dengan nada terkejut kemudian aura menjawab “heeh… Kamu mau ngak bantuin aku?” tanya aura. “boleh kok, apa itu..” kata ku menjawab aku minta tolong kasi surat ini ke ryan.. Kemudian aku mengambil surat yang diberikan kepada aura.
Besoknya sunday..
Di sekolahku ryan adalah cowok yang ganteng plus baik, itu sebabnya dia populer di kalangan perempuan, dan ryan mengikuti highschool sama dengan ku yaitu karate. Disaat mengikuti ekstrakulikuler, aku memberi surat itu kepada ryan. “nih, ada surat dr aurel..’ kataku sabil memberi surat. “dari aurel? Oh ya de makasih ya aura” kata ryan sambil mengambil surat itu dari tangan ku. San saat itu pula telepon ku berdering, aku mengambilnya dari kantong celanaku, aku lihat di layar ada nama “bunda” disana. Kemian aku mengangkat telfon itu “halo assalamualaikum bunda ada apa” kataku mengangkat telfon yang ngak jauh dr ryan. “apa!!! Aurel di rumah sakit, iya iya aku akan ke gerbang” mendengar aku terkejut ryan langung menanya kepadaku, “aurel kenapa?” “sebenarnya aurel punya penyakit kanker otak” tapi kamu diam diam aja yaaa…” ryan pun mengangguk.
Di mobil…
Perasaan cemas berada dalam hatiku, selama dalam mobil aku hanya diam, tak bisa berbica sangking cemasnya. Dan aku pun telah tiba di rumah sakit.
Disaat aku di rumah sakit ternyata tidak diketahui auel sudah tidak ada lagi.. Dia sudah dipanggil oleh tuhan yang maha kuasa. Tak disangka air mataku menitik, tenyata tidak aku sadari ternyata itu adalah curhatnya yang terakhir, dan ternyata itu adalah surat cinta nya kepada ryan yang terakhir…
Di sekolahh…
Di sekolah aku hanya bermenung melihat kursi di sebelah ku sudah kosong, aku tidak bisa konsentrasi mengdengar materi yang disampaikan oleh ibu guru, hingga akhirnya istirahat
Disitu aku sedang bermenung di kelas dan akhirnya lamunanku terhapus karna ryan memanggil ku, “mana aurel?” Tanyanya, aku jawab dia sudah pergi ke asalnya.. Sontak ryan terkejut, “sebenarnya aku juga sayang sama aurel tapi ternyata aku tidak bisa membalas cintanya. Karena sebenarnya aku sayangnya kepeda kamu aura nabila putri”.
Rasa terkejut itu membuatku menangis mengingat kata kata aura bahwa jika dia sudah tak ada, ambilah apa yang aku suka, maupun itu benda ataupun seorang lelaki.
Aku tidak mau membuat aura sedih, aku pun menjawab baiklah aku akan coba menyayangi kamu seperti aura menyayangi mu juga. Mendengar itu ryan langsung memelukku dengan pelukannya yang hangat.
The end
Cerpen Karangan: Salsabilla Ardiansyah

1 comment:

  1. ceritanya sudah lumayan bagus :)
    tapi lebih tonjolkan lagi perasaan si tokoh :)

    ReplyDelete