Unsil terus Berbenah, Akreditasi Unsil B Hanya Selesai Sementara - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Saturday 15 December 2018

Unsil terus Berbenah, Akreditasi Unsil B Hanya Selesai Sementara


GemercikNews – Tasikmalaya (13/12). Sejak tahun 2017, Universitas Siliwangi sudah mulai berupaya untuk meningkatkan akreditasinya. Mulanya, BAN-PT No.343/SK/BAN-PT/Akred/PT/VIII/2014 menyatakan bahwa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya terakreditasi dengan peringkat C. Namun kabar baiknya, berdasarkan keputusan BAN-PT No. 372/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018 menyatakan bahwa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya terakreditasi dengan peringkat B. Sertifikat akreditasi institusi perguruan tinggi ini berlaku 5 tahun sejak 12 Desember 2018 sampai dengan 12 Desember 2023. 

Pada tanggal 4 sampai 6 Desember 2018, Universitas Siliwangi kedatangan Tim Assesor BAN-PT. Tim Assesor terdiri dari 4 orang, yang pertama Subanar, Prof. Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada, Paulus Israwan Setyoko, Prof., Dr. M.S. dari Universitas Jenderal Soedirman, lalu Peni Sawitri, Dr., Dra., MM. dari Universitas Gunadarma dan yang terakhir adalah Ainur Rofieq, Dr. M.Kes. dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengujian dilakukan pada tanggal 4 dan 5 Desember, lalu dilanjut tanggal 6 Desember, yaitu berupa umpan balik rekomendasi. Tim Assesor BAN-PT memberi rekomendasi kepada Unsil dari hasil penilaiannya selama 2 hari, lalu Unsil diberi kesempatan untuk mengecek ulang karena dikhawatirkan ada kesalahpahaman. Jika dirasa semuanya sudah setuju, maka semua pihak menandatangani. Setelah itu Assesor BAN-PT akan membawa hasil penilaiannya ke Sidang Dewan Eksekutif BAN-PT. 

Ditemui diruangannya (13/12), Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd. M.Kes selaku Ketua Tim Akreditasi Perguruan Tinggi dan Kepala Pusat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), mengatakan bahwa ini adalah tantangan yang berat untuknya. “Sepanjang pengalaman saya, yang namanya akreditasi itu peningkatannya jarang yang sampai 20 sampai 25. Ini tantangan berat buat saya. Untuk mencapai B butuh 27. Maunya sih lebih. Jadi saya punya target naik 30 ke atas,” paparnya. Targetnya untuk meningkatkan point APT (Akreditasi Perguruan Tinggi) Unsil tercapai. Sebelumnya Unsil hanya mendapatkan nilai akreditasi 273, namun setelah melakukan re-akreditarisi, kini nilainya naik 42 poin menjadi 315. 

Disinggung mengenai komponen apa yang masih kurang dari Unsil, ia mengaku masih banyak kekurangan dari berbagai aspek, tapi tidak terlalu fatal. Asep mencontohkan dari Sumber Daya Manusia yang dimiliki Unsil. Untuk ilmu IPA, rasio dosen dengan mahasiswa sekitar 1:25 sampai 30. Untuk IPS sekitar 1:35. Jika diambil rata-rata, sekitar 1:30. Namun Unsil masih memiliki rasio 1:42. Selain jumlah dosen yang masih kurang, dosen pun dirangking lagi dan dilihat juga dari pangkatnya. “Lalu berapa jumlah penelitian dosen, yang bagus itu jumlah penelitian dosen minimal 2 kali jumlah dosen. Kita ada 341 dosen. Setelah dicek jumlah penelitian baru ada 399. Begitu juga pengabdian masyarakat,” tambahnya. 

Asep juga menghimbau kepada lulusan Unsil jika sudah mendapat pekerjaan, secepatnya langsung mengisi program di simak, agar pihak lembaga bisa langsung merekapnya. Selain itu dalam penulisan karya ilmiah oleh mahasiswa, biasakan sitasi jurnal dosen, sehingga nilai sitasi Unsil tinggi. “Minimalnya nilai sitasi itu 200. Kemarin baru 140,” katanya. 

Selain itu, banyaknya jumlah uang yang ditarik dari mahasiswa atau UKT turut berpengaruh pada penilaian akreditasi. Semakin tinggi yang ditarik, maka semakin tinggi pula nilai akreditasnya. “Tapi kan itu bertentangan dengan kemanusiaan, jadi serba salah. Kalau kemarin ada yang demo UKT, kita jadi bingung,” keluhnya. Namun menurutnya, Pak Rektor berkata akan meningkatkan nilai APT di aspek lain saja. 

Meningkatnya akreditasi Unsil tentu memberikan dampak positif bagi berbagai pihak. Salah satunya akan banyak dana-dana dari Kemenristekdikti yang bisa masuk. Contohnya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bisa mengadakan PPG. Asep juga menyatakan pendapatnya bahwa akreditasi adalah bentuk pertanggungjawaban lembaga kepada publik dan kunci untuk lulusan Unsil untuk bekerja ataupun melanjutkan S2. 

Menurut penuturannya, akreditasI Unsil menjadi B hanyalah selesai sementara. “Ini perjuangan belum selesai, karena kita punya target, di akhir masa jabatan Pak Rektor tahun 2022 kita ingin minimal sudah B gemuk, batasan A itu 350. Minimalnya 340an, maksimalnya A kurus. Ini hanya selesai sementara, tapi ya wallahu'alam apakah yang ditunjuk pak rektor akan saya lagi atau bukan. Cuma kita semua komitmen di 2021 kita sudah mulai akreditasi lagi sebelum masa jabatan pak rektor berakhir,” paparnya. Mengakhiri wawancara ia menegaskan bahwa perubahan APT Unsil menjadi B adalah hasil kerjasama seluruh pimpinan. 

Reporter: FajKus&Rina 
Editor: Neng Nurlaela Sari

No comments:

Post a Comment