MAHASISWA MASA KINI - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Sunday, 6 December 2015

MAHASISWA MASA KINI

Menyandang sebuah gelar sarjana adalah impian semua orang. Tidak hanya saya atau pun anda, bahkan para petinggi negeri ini pun menyandang gelar sarjana dari satu langkah awal, yaitu “MIMPI”. Karena jika hanya menjalani mengikuti alur kita tidak akan tau ke arah mana kita harus melangkah dan tidak ada sesuatu yang harus diperjuangkan dan dicapai.
Mahasiswa sendiri mempunya pandangan tersendiri dari banyak orang. Mereka yang “ber-uang” dan “cerdas” sangat lekat dengan kata “MAHASISWA”. Kenapa ber-uang? Karena untuk sampai di bangku perguruan tinggi membutuhkan biaya yang tidak sendikit. Dan mereka yang tidak seberuntung itu, harus mempunyai cara untuk sampai ke bangku perkuliahan. Cerdas, untuk mendapatkan beasiswa. Maka saya atau anda yang duduk di bangku perkuliahan ialah orang-orang terpilih.
Namun menurut saya, untuk mencapai mimpi kita hanya butuh keyakinan, perjuangan, dan melekatkan Tuhan dalam hati kita. Karena setiap niat baik tidak pernah dibalas keburukan oleh-Nya. Dan tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berdoa.
Seiring bergantinya jaman, berubah pula pola fikir masing-masing anak bangsa. Banyak dari mereka yang membiarkan dirinya mengambang impiannya dengan perubahan jaman. Karena hal tersulit untuk bertahan menjadi yang terbaik, adalah menahan diri tergerus oleh jaman. Seperti gaya hidup yang mengikuti kebarat-baratan.
Tak sedikit mahasiswa yang lupa perannya sebagai makhluk sosial karena terlalu individualism, lupa perannya sebagai pelajar karena masuk ke kelas untuk menerima materi pelajaran tidak sepenting itu bagi mereka, lupa perannya sebagai penaik derajat keluarga karena terlalu sibuk bersenang-senang dengan lingkungan barunya, lupa bahwa mereka adalah bibit unggul bangsa Indonesia. Kode etik yang kini mereka sisihkan dan lebih memilih hidup masing-masing untuk dirinya sendiri dan kepentingannya sendiri.
Seharusnya sebagai penerus bangsa kita mampu melawan budaya barat yang mengecohkan gaya hidup kita sebagai pemegang budaya timur. Bukan malah mendukung dan ikut serta dalam kelompok budaya barat. Menjadi mahasiswa yang saling menghargai setiap waktu dan segala jerih payah orang tua atau dirinya sendiri untuk mencari biaya kuliah. Juga menghargai semua orang, meninggi tanpa menurunkan orang lain, bangkit tanpa menjatuhkan orang lain, menjadi terbaik tanpa memperburuk yang lain.
Menjadi mahasiswa aktif dan berjuang untuk bangsanya dengan ilmu yang kelak ia capai. Semua begitu mudah dijalani jika dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

(Iftihal Muslim Rahman-Pers Mahasiswa) 

No comments:

Post a Comment